Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar kegiatan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di RM Surya, Rabu (24/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh 45 peserta yang terdiri atas Kepala KUA se-Kabupaten Barru, pengurus masjid dari setiap kecamatan, penyuluh agama, serta peserta kegiatan lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Tim Kemasjidan, Bina Syariah dan Perpustakaan Islam Kanwil Kemenag Prov. Sulsel, Dr. H. Yunus Muin, S.Ag., MPd.I, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Barru, H. Ismail Hannanong, Lc., M.Ag., Ketua PD-DDI sekaligus Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Barru, Dr. H. Jamaruddin, M.Ag., Ketua FKUB Kab. Barru H. Husni Abbas, S.Ag., MA., Ketua Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kabupaten Barru, Drs. H. Husni Makky, Kepala Seksi PHU Kemenag Barru, Ketua IPARI Kab. Barru, serta tim dari Bidang Urais Kanwil Kemenag.
Acara dibuka oleh Kabid Urais Kanwil Kemenag Sulsel yang diwakili oleh Ketua Tim Kemasjidan, Bina Syariah dan Perpustakaan Islam, Dr. H. Yunus Muin, S.Ag., MPd.I. Beliau menegaskan bahwa seluruh pengurus masjid di Kabupaten Barru berhak mendapatkan kepesertaan BPJS yang pembiayaannya didukung oleh Baznas.
Ketua Panitia yang juga Kasi Bimas Islam, Dr. H. Muhlis Hakim, M.Pd., MM., melaporkan bahwa kegiatan sehari penuh ini menghadirkan narasumber dari berbagai unsur. Diskusi difokuskan pada penguatan manajemen masjid dan pembaharuan organisasi kemasjidan.
Dalam materi utamanya, Kepala Kantor Kemenag Barru Dr. H. Jamaruddin, M.Ag., menekankan pentingnya sinergi antara Kemenag, BKM, dan para kepala KUA. Ia mengajak seluruh pengurus untuk menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan pemberdayaan umat, sejalan dengan pesan Q.S. At-Taubah ayat 18 yang menegaskan bahwa hanya orang beriman yang pantas memakmurkan masjid.
“Kita perlu mendesain ulang pengajian, memperkuat peran imam dan pengurus agar masjid kembali menjadi pusat kegiatan umat. Revitalisasi berarti menggiatkan kembali dan memenej masjid secara profesional,” tegas H. Jamaruddin.
“Mesjid dibuat daya tariknya kepada umat, sehingga mereka datang, pengurus BKM harus mencari kebutuhan apa yg diinginkan umat, disiapkan di mesjid, supaya bisa bersaing dgn Mall. Mesjid vs Mall. Kita kemas apa yg menarik di mesjid supaya jemaah mendatangi mesjid. Dan membuat nyaman jemaah tanpa rasa khawatir datang ke mesjid” Lanjutnya.
Dr. H. Yunus Muin, S.Ag., MPd.I, dalam materi utamanya yang bertajuk “MADADA – Masjid Berdaya Berdampak”, menekankan transformasi peran masjid sebagai pusat pemberdayaan umat.
“Revitalisasi BKM bukan sekadar menghidupkan organisasi, tetapi mengembalikan masjid pada fungsinya yang luas. Dari sejarah Rasulullah SAW, masjid adalah pusat ibadah, pendidikan, konsultasi, bahkan penguatan sosial dan ekonomi. Kita ingin masjid kembali menjadi episentrum kemajuan umat,” jelas H. Yunus Muin.
H. Yunus juga menyoroti data SIMAS yang menunjukkan sebaran 15.982 lebih masjid dan mushalla di Sulawesi Selatan, menegaskan pentingnya pendataan, pembinaan, dan sertifikasi tanah wakaf. Ia mendorong percepatan program sertifikasi, optimalisasi aset, serta pembinaan keluarga berbasis masjid.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Barru, H. Ismail Hannanong, Lc., M.Ag., membawakan materi mengenai “Kolaborasi Panitia Masjid, Remaja Masjid, dan Imam Masjid dalam Rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Masjid”. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas elemen dalam memakmurkan masjid serta membangun generasi muda yang aktif di lingkungan masjid.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Barru, H. Husni Abbas, S.Ag., MA., menyampaikan materi tentang pentingnya peran masjid dalam menjaga kerukunan dan harmoni antarumat beragama. Ia menekankan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat dialog dan kerjasama untuk kepentingan bersama.
Ketua Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kabupaten Barru, Drs. H. Husni Makky, membawakan materi tentang “Peningkatan Kualitas Masjid Melalui Penguatan Pendidikan Al-Qur’an”. Ia menekankan pentingnya peran imam masjid dalam membimbing umat untuk lebih memahami dan mengamalkan Al-Qur’an.
Kegiatan ditutup dengan doa oleh Syafruddin, S.Pd., MA., sebagai simbol harapan agar revitalisasi BKM benar-benar menjadi langkah nyata memakmurkan masjid dan meningkatkan kualitas keumatan di Kabupaten Barru. (din)